Ahad, 5 September 2010

Lagu seribu makna

Lagu M.nasir ini penuh dengan nasihat,kalau kita fikirkan maknanya.



M. Nasir

Tanya Sama Itu Hud-hud

Tujuh puluh tiga pintu
Tujuh puluh tiga jalan
Yang sampai hanya satu jalan

Beribu-ribu Margasatua
Mencari raja si Muraq
Yang sampai hanya tiga puluh

Ooh... Sang Algojo
Ooh... nanti dulu

Lihat dunia dari mata burung
Atau dari dalam tempurung
Yang mana satu engkau pilih
Dalam kalut ada peraturan
Peraturan mencipta kekalutan
Di mana pula kau berdiri
Di sini

Ooh... Sang Algojo
Ooh... nanti dulu

Berikan ku kesempatan akhir ini
Untuk menyatakan kalimah/kisah sebenarnya
Berikan aku kesempatan akhir ini
Lai lai la lai la lai

"Tanya sama itu hud-hud
Lang mensilang
Kui mengsikui
Kerna dia yang terbangkan ku ke mari"





Tanya Sama Itu Hud-hud

Tujuh puluh tiga pintu
Tujuh puluh tiga jalan
Yang sampai hanya satu jalan

Lagu ni dimulakan dengan sebuah petikan hadis.Hadis tersebut diriwayatkan oleh Abu Hurairah, artinya: "Bangsa Yahudi telah terpecah menjadi 71 golongan, kaum Nasrani telah terpecah menjadi 72 golongan, dan umatku akan terpecah menjadi 73 golongan. Semuanya masuk neraka, kecuali satu". Kemudian para sahabat pun bertanya: "Siapa mereka ya Rasulullah?".
Rasullah menjawab: "Mereka yang mengikutiku dan sahabat-sahabatku".

Beribu-ribu Margasatua
Mencari raja si Muraq
Yang sampai hanya tiga puluh

Mantiq Al-Tayr (Musyawarah Burung) merupakan karya yang paling fenomenal dari Fariduddin Attar. Kitab itu berisi pengalaman spiritual yang pernah dilaluinya untuk mencari makna dan hakikat hidup. Attar menuangkan pengalamannya itu melalui sebuah cerita perjalanan sekawanan burung agar lebih mudah dimengerti.
Dengan gaya bertutur, kitab itu mengisahkan perjalanan sekawanan burung untuk mencari raja burung yang disebut sebagai Simurgh (Muraq) di puncak Gunung Kaf yang agung. Sebelum menempuh perjalanan berkumpulah segala burung di dunia untuk bermusyawarah. Tujuan mereka hanya satu yakni mencari raja. Dalam perjalanan itu, para burung yang dipimpin oleh Hud-hud harus melalui tujuh lembah.
Ribuan burung sedunia pun berangkat. Namun yang berhasil bertemu dengan sang raja hanyalah 30 ekor saja. Tujuh lembah yang dikisahkan dalam cerita itu melambangkan tingkatan-tingkatan keruhanian yang telah dilalui Attar selama berkelana mencari hakikat hidup.
Ketujuh lembah yang harus ditempuh untuk dapat bertemu dengan Sang Khalik itu adalah lembah pencarian, lembah cinta, lembah keinsyafan, lembah kebebasan dan kelepasan, lembah keesaan murni, lembah keheranan, lembah ketiadaan

Ooh... Sang Algojo
Ooh... nanti dulu

Lihat dunia dari mata burung
Atau dari dalam tempurung
Yang mana satu engkau pilih
Dalam kalut ada peraturan
Peraturan mencipta kekalutan
Di mana pula kau berdiri
Di sini


Menilai sesuatu dari sumber yang telah terbukti kebenarannya sudah tentu kita tidak akan sesat seperti Al-Quran dan Hadis... Atau menilai sesuatu itu mengikut perkiraan logik dari kotak pemikiran manusia yang terbatas ditambah pula dengan hati yang gelap gelita... Yang pastinya kita sentiasa ada pilihan di sini dalam membuat pertimbangan...

Singkap kembali sejarah Rasullullah membawa cahaya pada Zaman Jahiliah... Rasullullah mengajarkan Islam pada masyarakat yang jahil... Maka dalam keadaan jahil itu wujudlah satu sistem yang sempurna... Namun dunia kini sudah jauh berubah, sistem yang sempurna itu sudah tidak diguna pakai... Tempatnya diambil alih oleh undang-undang ciptaan manusia sendiri yang terlalu banyak kekurangan, Terkadang itu banyak kontroversi berlaku dan kita berada di sini...


Sang Algojo adalah nama orang yang menjatuhkan hukuman gantung. maksud dalam lagu ini adalah Malaikat Maut.

" Oh Malaikat Maut. Nanti dulu! Jangan kau ambil nyawaku. berikan aku sedikit masa untuk bertaubat. untuk menyatakan kalimah yang sebenarnya iaitu kalimah Syahadah. "

Berikan ku kesempatan akhir ini
Untuk menyatakan kalimah/kisah sebenarnya
Berikan aku kesempatan akhir ini
Lai lai la lai la lai

"Tanya sama itu hud-hud
Lang mensilang
Kui mengsikui
Kerna dia yang terbangkan ku ke mari"

Related Posts

Lagu seribu makna
4/ 5
Oleh