Sabtu, 21 Ogos 2010

Kenapa babi di haramkan untuk umat islam


Pada masa yang lalu, dunia di gegarkan dengan penyakit flu babi. Korbannya sudah ratusan orang dan sudah ada ribuan orang yang terkena virus H1N1 tersebut. Allah SWT mengharamkan babi sebagaimana firmannya yang artinya:
“ Tidak aku temukan dalam wahyu yang diturunkan kepadaku, sesuatau yang haram untuk memakannya, kecuali bangkai atau darah yang mengalir atau daging Babi, sebab semua itu adalah nista (kotor) atau binatang yang di sembelih untuk selain Allah; maka barang siapa karena keadaan terpaksa dengan tidak menginginkannya lagi tidak melampaui batas, maka sesungguhnya Rabb-mu Maha pengampun lagi maha penyayang.”(Q.S. Al-An’aam : 145)

dan dalam ayat yang lain. Yang artinya

“Diharamkan atas kamu adalah bangkai, darah, dan daging Babi”


Ayat diatas menerangkan akan haramnya memakan daging babi, dan disebutkannya  “daging”  maksudnya adalah daging jika dimakan. Oleh karena itu, Imam Nawawi dan Imam Ibn Qudamah Al – Maqdisi menyatakan ijma’ (kesepakatan ulama) tentang haramnya memakan satu bagian tertentu dari binatang babi. (walaupun bukan dagingnya). Imam Ibn Hazm menyatakan, “Sepakat seluruh ulama tentang keharaman memakannya, maka tidak halal seseorang memakan daging tertentu dari babi, baik daging, lemak, urat, tulang,otak ataupun yang lainnya.

Sejumlah penelitian ilmuan ilmiah telah menetapkan bahwa babi, jika dibandingkan dengan semua jenis haiwan yang ada,  daging babi mengandungi bahan berbahaya bagi tubuh manusia. Diantara penyakit yang muncul kerana memakan daging babi adalah sebagai berikut:


  • penyakit parasit. Diantaranya adalah berkembangnya cacing sptal (termasuk cacing yang paling berbahaya bagi manusia). Dan semua daging babi pasti mengandung cacing ini. Bisanya cacing ini berkumpul dalam otot-otot. Maka orang yang memakan daging babi, boleh menyebabkan sakit diafragma sehingga menyebabkan nafas terhenti, kemudian mati. Dan satu lagi cacing yang merbahaya adalah cacing pita yang panjangnya boleh mencapai 10 kaki, boleh menyebabkan kejang-kejang perut dan darah rendah, juga boleh menyebabkan adanya cacing di otak orang yang memakan daging, hati, paru-paru, dan lainnya. Cacing lainya adalah cacing Scars, biasa menyebabkan disfungsi pada paru-paru dan komplikasi seluruh pencernaan. Cacing Engcalostoma, Balharesia, Dosentaria bisa menyebabkan leukimia, pendarahan, dan penyakit lainnya yang boleh menyebabkan kematian. Dan cacing jenis lainnya yang ada di dalam babi yang jumlahnya lebih dari 30 jenis dan bervariasi bahayanya.


  • claPenyakit dari bakteri, seperti TBC (Tuberculosis), Cholera Tivudiah, Pharatefouid, demam tinggi yang cepat, dll
  • penyakit dari virus, seperti penyakit disfungsi saraf, disfungsi otot jantung (qalbu),influenza, dis-fungsi sakit mulut , dll

Ditambah lagi, babi mengandung minyak lechitin (minyak babi) yang sangat berbeza dengan haiwan lainnya. Oleh kerana itu orang yang memakan daging babi mengandung lechitin jenis ini dan kelebihan kolesterol dalam darah mereka, sehingga menambah kemungkianan terkena penyakit cancer, jantung, pendarahan dada, yang semuanya boleh menyebabkan kematian secara mendadak.

Menambah buruknya lagi, perut akan susah untuk menghadamkanya, kerana daging babi hanya boleh di hadamkan sekitar 4 jam lamanya,berbeza dengan daging lainnya. Juga boleh menambah kegemukan, merasa sesak dan menambah lemahnya ingatan.
Oleh kerana itu dalam Al-Quran mengharamkan kita untuk memakan daging babi, kerana babi banyak merugikan bagi manusia yang memakannya..

Related Posts

Kenapa babi di haramkan untuk umat islam
4/ 5
Oleh